KASONGAN-Sentra Industri Gerabah

kasongan071
Gerbang masuk daerah Kasongan (foto: ©2007 arie saksono)

Kasongan adalah nama sebuah desa yang terletak di daerah dataran rendah bertanah gamping di Pedukuhan Kajen, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, sekitar 8 km ke arah barat daya dari pusat Kota Yogyakarta atau sekitar 15-20 menit berkendara dari pusat kota Yogyakarta.
Desa Kasongan merupakan sentra industri kerajinan gerabah. Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat atau tanah lempung. Kawasan ini merupakan wilayah pemukiman para pembuat barang-barang kerajinan berupa perabotan dapur dan juga beraneka macam barang-barang sejenisnya yang sebagian besar menggunakan tanah liat sebagai bahan baku.
Dahulu, pembuatan gerabah di desa ini terbatas untuk peralatan keperluan rumah tangga, seperti kendi (wadah air minum), kendil (wadah untuk memasak), gentong (wadah air), anglo (kompor – tempat pembakaran dengan bahan bakar arang untuk memasak), dan sejenisnya.
Sejalan dengan perkembangan jaman, sekarang ini pembuatan gerabah tidak hanya terbatas pada perabotan rumah tangga saja, namun juga barang-barang lain sejenis yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

Asal usul daerah Kasongan menjadi sentra industri gerabah
Pada masa penjajahan Belanda, salah satu daerah di sebelah selatan kota Yogyakarta pernah terjadi peristiwa yang mengejutkan warga setempat, yaitu seekor kuda milik Reserse Belanda ditemukan mati di atas lahan sawah milik seorang warga. Hal tersebut membuat warga ketakutan setengah mati. Karena takut akan hukuman, warga akhirnya melepaskan hak tanahnya dan tidak mengakui tanahnya lagi. Hal ini diikuti oleh warga lainnya. Tanah yang telah dilepas inipun kemudian diakui oleh penduduk desa lain. Warga yang takut akhirnya berdiam diri di sekitar rumah mereka. Karena tidak memiliki lahan persawahan lagi, maka untuk mengisi hari, mereka memanfaatkan apa saja yang ada di sekitar. Mereka memanfaatkan tanah yang ada, kemudian mengempal-ngempalnya yang ternyata tidak pecah bila disatukan, lalu mulai membentuknya menjadi berbagai fungsi yang cenderung untuk jadi barang keperluan dapur atau mainan anak-anak. Berawal dari keseharian nenek moyang mereka itulah yang akhirnya kebiasaan itu diturunkan hingga generasi sekarang yang memilih menjadi perajin keramik untuk perabot dapur dan mainan hingga kini.

kasongan0731 kasongan075
Kesibukan sehari-hari warga Kasongan (foto: ©2007 arie saksono)

kasongan087 kasongan088
Proses pembakaran tradisional dengan bahan bakar sabut kelapa
(foto: ©2007 arie saksono)

Proses Pembuatan
Pada dasarnya proses pembuatan gerabah dibagi dalam dua bagian besar, yakni dengan cara cetak untuk pembuatan dalam jumlah banyak (masal) atau langsung dengan tangan. Untuk proses pembuatan dengan menggunakan tangan pada keramik yang berbentuk silinder (jambangan, pot, guci), dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat diatas tempat yang bisa diputar. Salah satu tangan pengrajin akan berada disisi dalam sementara yang lainnya berada diluar. Dengan memutar alas tersebut, otomatis tanah yang ada diatas akan membentuk silinder dengan besaran diameter dan ketebalan yang diatur melalui proses penekanan dan penarikan tanah yang ada pada kedua telapak tangan pengrajin.
Pembuatan gerabah atau keramik, mulai dari proses penggilingan, pembentukan bahan dengan menggunakan perbot, hingga penjemuran produk biasanya memakan waktu 2-4 hari. Produk yang telah dijemur itu kemudian dibakar, sebelum akhirnya proses finishing dengan menggunakan cat tembok atau cat genteng. Sebuah galeri di Kasongan biasanya merupakan usaha keluarga yang diwariskan secara turun temurun, mereka bekerja secara kolektif. Sekarang pembuatan keramik melibatkan tetangga sekitar tempat tinggal pemilik galeri, namun pihak keluarga tetap bertanggung jawab untuk pemilihan bahan dan pengawasan produksi.

Keramik Desain Modern
Pada awalnya keramik ini tidak memiliki corak desain sama sekali. Namun legenda matinya seekor kuda telah menginspirasi para pengrajin untuk memunculkan motif kuda pada banyak produk, terutama kuda-kuda pengangkut gerabah atau gendeng lengkap dengan keranjang yang diletakkan di atas kuda, selain dari motif katak, ayam jago dan gajah.
Perkembangan zaman dengan masuknya pengaruh modern dan budaya luar melalui berbagai media telah membawa perubahan di Kasongan. Setelah kawasan Kasongan pertama kali diperkenalkan oleh Sapto Hudoyo sekitar 1971-1972 dengan sentuhan seni dan komersil serta dalam skala besar dikomersilkan oleh Sahid Keramik sekitar tahun 1980-an, kini wisatawan dapat menjumpai berbagai aneka motif pada keramik. Bahkan wisatawan dapat memesan jenis motif menurut keinginan seperti burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya.

Kerajinan gerabah yang dijual di desa Kasongan bervariasi, mulai dari barang-barang unik ukuran kecil untuk souvenir (biasanya untuk souvenir pengantin), hiasan, pot untuk tanaman, interior (lampu hias, patung, furniture, etc), meja kursi, dan masih banyak lagi jenisnya.
Bahkan dalam perkembangannya, produk desa wisata ini juga bervariasi meliputi bunga tiruan dari daun pisang, perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya.

Hasil produksi gerabah Kasongan di masa sekarang sudah mencakup banyak jenis. Tidak lagi terbatas pada perabotan dapur saja (kendil, kuali, pengaron, dandang, dan lainnya) serta mainan anak-anak (alat bunyi-bunyian, katak, celengan). Di kawasan Kasongan akan terlihat galeri-galeri keramik di sepanjang jalan yang menjual berbagai barang hiasan dan souvenir. Bentuk dan fungsinya pun sudah beraneka ragam, mulai dari asbak rokok kecil atau pot dan vas bunga yang berukuran besar, mencapai bahu orang dewasa. Barang hias pun tidak hanya yang memiliki fungsi, tetapi juga barang-barang hiasan dekorasi serta souvenir perkawinan.

kasongan081 kasongan083
Pengepakan kerajinan buatan warga Kasongan siap ekspor (foto: ©2007 arie saksono)

Salah satu produk yang cukup terkenal adalah sepasang patung pengantin dalam posisi duduk berdampingan. Patung ini dikenal dengan nama Loro Blonyo. Patung ini diadopsi dari sepasang patung pengantin milik Kraton Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa, Loro berarti dua atau sepasang, sementara Blonyo berarti dirias melalui prosesi pemandian dan didandani.
Namun demikian makna sebenarnya akan Loro Blonyo masih menjadi pertanyaan para pekerja di Kasongan. Kepercayaan patung Loro Blonyo akan membawa keberuntungan dan membuat kehidupan rumah tangga langgeng bila diletakkan di dalam rumah membawa pengaruh positif terhadap penjualan sepasang patung keramik ini.

kasongan085 kasongan089
(foto: ©2007 arie saksono)

Wisatawan manca negara yang menyukai model patung Loro Blonyo, memesan khusus dengan berbagai bentuk seperti penari, pemain gitar, peragawati dan lain sebagainya. Pakaiannya pun tidak lagi memakai adat Jawa, selain mengadopsi pakaian khas beberapa negara, yang paling banyak memakai motif Bali dan Thailand, bahkan patung prajurit teracota dapat dijumpai di sini. Beberapa galeri keramik sekarang telah menjual sepasang patung unik ini yang terus diproduksi dengan beberapa bentuk dan model yang berbeda-beda.

Wisata Desa Kasongan
Di masa sekarang pengunjung dapat menjumpai berbagai produk kerajinan tangan selain gerabah. Pendatang yang membuka galeri di Kasongan turut mempengaruhi berkembangnya jenis usaha kerajinan di sini. Produk yang dijual masih termasuk kerajinan lokal seperti kerajinan kayu kelapa, kerajinan tumbuhan yang dikeringkan atau kerajinan kerang. Usaha kerajinan Kasongan berkembang mengikuti arus dan peluang yang ada. Namun demikian kerajinan gerabah tetap menjadi tonggak utama mata pencaharian warga setempat. Kerajinan keramik dengan berbagai bentuk dan motif yang modern bahkan artistik, dan berbagai kerajinan lainnya sebagai tambahan adalah daya tarik Kasongan hingga saat ini. Kasongan kini telah menjadi tempat wisata yang menarik dengan barang indah hasil keahlian penduduk setempat mengolah tanah liat.

©2007 arie saksono

32 Responses to KASONGAN-Sentra Industri Gerabah

  1. Henny Naga Putri says:

    Salam Indonesia,
    Arie, kamu hebat, apapun informasinya di tangan Arie jd lbh brnilai.
    Terus berkarya Indonesia

  2. aan says:

    wahhhhhh ternyat kasongn punya sejrah yang panjang , tolong dong info yang baru tentang kasongan.

  3. dintojay says:

    Salam Indonesia
    Arie, kamu hebat. Kamu menyajikan info yang berharga
    Kutunggu semua infomu terutama tentang budaya! OK!

  4. Bekti Wibowo says:

    mohon informasi tentang alat penggiling tanah liat? distributornya. trima kasih

  5. ifa says:

    siang !

    boleh tau alamat dan no telp pengrajin gerabah gak ?
    saya lagi cari gentong buat air.

    thx

  6. Erna Dewi says:

    Salam untuk Arie….sebenarnya aku juga orang Bantul, persisya kidul kasongan….tapi menetap di Brunei…Arie aku boleh tanya..?kira2 berapa harga pot yg standard size ya sekarang?soalnya nggak tahu lagi harga2 yang ada…matur nuwun.Salam dari Brunei

  7. Begitu indah dan kaya Indonesia ini, mari bersama kita lestarikan budaya kita,, salam kenal dari Pernikahan Adat Di Indonesia

  8. moreno says:

    gempa yang melanda Yogyakarta pada 27 Mei Tahun 2006…betapa Kasongan hancur Rusak Parah…..Namun sekarang sudah berdiri tegak kembali…..Bravo kasongan….tetaplah berkarya……

  9. Tri says:

    Tolong saya bisa dibantu untuk no telp beberapa pengrajin kasongan?
    Terima kasih

  10. sandra desi says:

    Bisa dibantu no. telp dan alamat pengrajin kasongan ini?
    Terima kasih.

  11. saksonoarie says:

    @semua pembaca
    Salam kenal,
    Terima kasih sudah mau berkunjung ke ke sini.
    Tulisan saya mengenai KASONGAN-Sentra Industri Gerabah, sayang sekali sifatnya hanya informatif dari sisi pariwisata saja bukan advertorial, tidak menonjolkan sisi bisnis yang dijalankan para pengrajin di sana, serta tidak dapat merekomendasikan mana yang baik/ bagus mana yang jelek. Oleh karena itu mohon maaf apabila tidak ada informasi atau data mengenai alamat atau no. contact/ telp. pengrajin kasongan.
    Di kawasan kasongan ada banyak pengrajin gerabah. secara objektif-opini saya, bagus-bagus semua. saya tidak tahu mana yang kwalitasnya baik atau buruk karena saya tidak mengetahui secara mendalam mengenai gerabah. Jadi mohon maaf saya tidak dapat memberikan rekomendasi atau promosi tertentu pada pengrajin, karena pada dasarnya artikel saya terutama merupakan informasi pariwisata semata.
    maaf bila tidak dapat banyak membantu anda.
    thx,

    Salam Indonesia > arie

  12. saksonoarie says:

    @tri & sandra desi
    e-mail sent to your e-address.

  13. Reza says:

    Minta tolong dong diinfokan nama dan telp. pengrajin di Kasongan, soalnya saya mau pesan gerabah.

    Please PM aja ya.

    Trims,

  14. Reza says:

    Mohon bantuannya untuk info nama & no. telp. beberapa pengrajin gerabah di daerah kasongan ato yg lain.

    Tolong do PM aja ya

    Trims

  15. Emanuel says:

    Adakah alamat-alamat penginapan di seputar Kasongan. kalo ada, tolong diinfokan ya…nuwun

  16. cya says:

    minta tolong donk,alamat pengrajinya saya di kasih…

  17. kazoum says:

    tlng di bantu,,minta alamat n no tlp pengrajin gerabah di kasongan…

  18. ahmad rahal says:

    kalo pesen bunga kering bisa apa enggak?

  19. Kasongan yang selalu hidup dengan kreativitas, yang belum kesana pasti rugi.

  20. indra says:

    kami ingin informasi pengrajin grabah yang bisa dijadikan instruktur pelatihan grabah di kabupaten kami.minta contact personnya

  21. indigo says:

    semakin banyak wisatawan asing ke kasongan.kadang2 penjaga toko kesulitan dalam berkomunikasi.adakah wadah guide lokal wilayah kasongan??kalau ada saya ingin gabung

  22. Yanti Mgm says:

    cara pemesanannya gmn?kl pembayaran saat barang sampai gmn?

  23. Yanti Mgm says:

    q mau beli macam2 gerabah untk d jual lagi,tp tempat belinya k terlalu jauh, gmn kl d antar aja? npembayarannya d tempat????????????????????

  24. berita unik says:

    berita unik…

    […]KASONGAN-Sentra Industri Gerabah « arie saksono[…]…

  25. Mee says:

    saya inggin taoo cara pembuatan nyaa dan perkembanganya dan jenis nya seperti apa dan makna nya seperti apa ???

  26. […] KASONGAN-Sentra Industri Gerabah | arie saksono – @semua pembaca Salam kenal, Terima kasih sudah mau berkunjung ke ke sini. Tulisan saya mengenai KASONGAN-Sentra Industri Gerabah, sayang sekali sifatnya hanya …… […]

  27. memang desa ini juara kemarin saya kunjungan kesana dapat lihat berbagai macam bentuk kerajinan makanya saya juga ikutan nulis di sini gerabah kasongan daerah yogyakarta

  28. heri says:

    thanks gan buat informasinya…

  29. Terimakasih atas informasinya kak… bisa menambah wawasan tentang produk Gerabah Kasongan

Leave a reply to sandra desi Cancel reply