Suku Boti di Pulau Timor


Kawasan pegunungan Timor Tengah Selatan (foto: ©2005 arie saksono)

Kabupaten Timor Tengah Selatan yang terletak di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur banyak menyimpan ragam suku budaya. Di kabupaten yang berpenduduk sekitar 400 ribu jiwa ini dahulu terdapat beberapa kerajaan-kerajaan kecil seperti. Salah satu yang masih tersisa hingga kini adalah Kerajaan Boti yang mendiami kawasan pegunungan di kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan.


Kondisi jalan menuju Desa Boti (foto: ©2005 arie saksono)

Suku Boti merupakan keturunan dari suku asli pulau Timor, Atoni Metu. Wilayah kerajaan Boti terletak sekitar 40 km dari kota kabupaten Timor Tengah Selatan, So’e, secara administratif kini menjadi desa Boti kecamatan Kie. Karena letaknya yang sulit dicapai di tengah pegunungan, desa Boti seakan tertutup dari peradaban modern dan perkembangan zaman.
Berjalannya perputaran roda waktu seakan tidak menyentuh kerajaan Boti. Warga Boti hingga kini masih hidup dalam kesahajaan mereka dan tetap memegang teguh pada tradisi leluhur mereka. Kehidupan warga Boti hingga kini masih bergantung pada kerasnya alam daratan Pulau Timor.

Raja Boti, Usif Nama Benu, baru saja menggantikan ayahnya, Usif Nune Benu yang wafat pada bulan Maret 2005. Usif adalah sebutan atau gelar yang diberikan Suku Boti terhadap raja mereka yang juga merupakan pemimpin adat dan spiritual warga Boti. Sejak meninggalnya Usif Nune Benu, orang Boti menjalani masa berkabung, karena itu selama tiga tahun lamanya orang Boti tidak mengadakan pesta-pesta adat. Menurut sang Raja baru, Usif Nama Benu, biasanya mereka mengadakan kegiatan pesta adat seusai panen namun selama masa berkabung ini ditiadakan untuk menghormati sang ayah Usif Nune Benu.


Almarhum Raja Boti Usif Nune Benu

Masyarakat Suku Boti berkabung selama 3 tahun setelah wafatnya Raja Boti Usif Nune Benu pada bulan Maret 2005


Raja Boti, Usif Nama Benu (foto: ©2005 arie saksono)

Suku Boti dikenal sangat memegang teguh keyakinan dan kepercayaan mereka yang disebut Halaika. Mereka percaya pada dua penguasa alam yaitu Uis Pah dan Uis Neno. Uis Pah sebagai mama atau ibu yang mengatur, mengawasi, dan menjaga kehidupan alam semesta beserta isinya termasuk manusia. Sedangkan Uis Neno sebagai papa atau bapak yang merupakan penguasa alam baka yang akan menentukan seseorang bisa masuk surga atau neraka berdasarkan perbuatannya di dunia.


Lopo, bangunan tempat warga Boti berkumpul (foto: ©2005 arie saksono)

Menurut falsafah hidup orang Boti manusia akan selamat dan sejahtera bila merawat dan melestarikan lingkungan hidup. Dalam kehidupan keseharian mereka segala sesuatu mereka dapatkan dari alam seperti halnya keperluan sandang yang dibuat dari benang kapas dan pewarna yang mereka dapatkan dari tumbuhan di lingkungan sekitar mereka.


Kegiatan sehari-hari menenun dan memintal (foto: ©2005 arie saksono)


Berkumpul ber-sirihpinang sepulang dari ladang (foto: ©2005 arie saksono)

Dalam kehidupan sehari-hari ada pembagian tugas yang jelas antara kaum lelaki dan perempuan. Para lelaki bertugas mengurusi permasalahan di luar rumah, seperti berkebun, dan berburu. Sementara urusan rumah tangga, diserahkan kepada kaum perempuan. Meskipun pembagian peran ini biasa dijumpai dalam sistem kekerabatan, ada satu hal yang membuat warga Boti agak berbeda, mereka menganut monogami atau hanya beristri satu. Seorang lelaki Boti yang sudah menikah, dilarang memotong rambutnya. Sehingga bila rambut mereka semakin panjang, mereka akan menggelungnya seperti konde.

Bila kepercayaan dan aturan adat Boti dilanggar, maka akan dikenakan sanksi, tidak akan diakui sebagai penganut kepercayaan Halaika, berarti harus keluar dari komunitas suku Boti, sebagaimana yang terjadi pada putra sulung Laka Benu, kakak dari Raja Usif Nama Benu. Laka Benu yang seharusnya menjadi putra mahkota, memeluk agama Kristen sehingga ia harus meninggalkan komunitas Boti.

Menurut Molo Benu, yang juga merupakan adik dari Usif Nama Benu, untuk dapat terus menjaga dan menjalankan adat dan kepercayaan mereka, anak-anak dalam satu keluarga dibagi dua, separuh dari anak-anak mereka diperbolehkan bersekolah sementara yang lainnya tidak diperkenankan bersekolah dengan tujuan agar dapat teguh memegang adat tradisi mereka. Aturan pendidikan bagi anak-anak Boti bertujuan agar tercipta keseimbangan antara kehidupan masa sekarang dengan kehidupan berdasarkan adat dan tradisi yang sudah diwariskan oleh leluhur mereka.

Banyak kaum tua Boti yang tidak lancar bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia termasuk sang raja. Sehari-hari mereka menggunakan bahasa daerah Dawan. Namun demikian bahasa bukan halangan bagi warga Boti untuk menyambut tamu-tamu mereka yang datang ke desa mereka. Keramahan dan senyum hangat mereka rasanya sudah lebih dari cukup sebagai media komunikasi, simbol keterbukaan mereka terhadap para pengunjung yang ingin merasakan kedamaian dan kesahajaan di Desa Boti.

© 2005 arie saksono


Raja Boti Usif Nama Benu & arie, Juli 2005

Lihat Suku Boti Timor di Youtube klik:
youtube

31 Responses to Suku Boti di Pulau Timor

  1. tukangpotret says:

    Bung, Arie Saksono yang terhormat, terima kasih sharing Suku Boti-nya dan saat ini saya sedang mempersiapkan bahan untuk diskusi kemandirian masyarakat dengan mengambil Suku Boti sebagai studi. Untuk itu perkenankan saya menggunakan foto-foto Bung Arie sebagai referensi materi saya.
    Mohon maaf dan semoga berkenan

    Eli, Salatiga

  2. Henny Naga Putri says:

    Arie,it’s great infomations to promote Indonesian culture,Good Luck.

  3. fred says:

    wah mas, trims buat artikelnya…kita jadi nambah wawasan neh….kapan2 cari lagi suku yang lain, biar tambah kaya pengetahuannya..yah misalnya suku dayak,atau suku yohukimo di papua.. thanks…

  4. Baby Nainggolan says:

    bung Arie…saya orang Indonesia juga lho..saya pernah tinggal di Kupang selama 4 thn..tp belum punya kesempatan menjelajahi pulau Timor…tp suatu hari nanti bila ku ada kesempatan…

  5. Syalom Bung Arie saya anak desa diNTT saya peneasaran cuma 2 bulan dikupang,jdi tdk sempat ke jalan” kampung” ditimor.sekarang saya berdomisili di Kaltim kota Raja.

  6. Lesly Ndun says:

    some Timoresse people may think that BOTI tribe is something usual but i myself really appreciate people who expose Timoresse culture out over the world

  7. Ba'un Nifron says:

    Syalom Bung Arie Beta anak timor SoE,yang ingin belajar banyak mengenai kebudayaan atoin meto, tapi belum pernah jelaji Kerajaan Boti, Beta harap suatu saat Beta juga ke sana. Terima Kasih telah mempublikasikan budaya kami terutama budaya atoin meto yang sebenarnya.
    Uisneno Nokan Ko Piut-pitu
    Tuhan Selalu Menyertaimu.

  8. yuchan says:

    hallo buung Arie,,
    saiia org kupang
    saiia sudah ke boti,,
    walaupun prtama kali datang
    saiia merasa takut tp saiia senang sekali dengan keramahan warga boti,,
    selain itu suasananya menyenngkan..
    sejuk n tenang sekali,,
    saiia ingin berkunjung ke sanna lagii..

  9. saksonoarie says:

    Untuk semuanya: terima kasih sudah mau berkunjung dan berkomentar di sini.
    Beta orang Indonesia, tinggal di Jakarta maar beta su rindu tana Timor, dari Kupang, Soe, Nikiniki, Sopo, Boti, Kolbano, Kefamenanu, Belu, Atambua, Atapupu, Tenubot, Turiskain, Sukaerlaran, dan lainnya..
    ingin sekali berkunjung lagi ke sana

    Salam Indonesia saudaraku semua..
    >arie

  10. febi chandra says:

    wuah,,,jadi kangen sama kampung halaman nich ..thanks banget ya coz ga cm nambah info utk orang di luar NTT saja , tapi jg utk orang NTT khususnya agar lebih bangga dgn kebudayaan asli daerah sendiri… Kefa I miss so much, my home town

  11. plato 2011 says:

    KING OF WEST TIMOR ABAD KE III
    kerajaan amanatun sudah ada’ dahulu kala tp keturunan rajanya bukan dari jaman penjajahan’ sedangkan pulau timor ini sudah ada berjuta tahun yang lalau dan kita lihat sejarah nasional di sunda kecil’ diabad ke 3 kerajaan di pulau timor sudah ada itu di jaman prasejarah bukan di jaman penjajahan. mau tau timor sebenarnya kalau saya cerita kerajaan timor sejarah indonesia di rubah : kerajaan sriwijaya muncul di abad ke tujuh, majapahit di abad ke 12, timor di abad ke 3. jadi kerajaan timor yang sesungguhnya………..:Moyang kerajaan timor datang dari india belangkang (madagaskar) sudah ber juta-juta tahun yang lalu, mereka datang di pulau timor perahunya bersandar di tempat yang bernama fatu kopan/bahtera nuh yang sekarang di kenal niki-niki dan mereka mendiami di tempat bernama tunbestua/niki-niki sampai abad ke 8/9 mereka berpindah ke kupang ada dua tempat yang pertama kantor bupati kupang dan yang ke 2 gunung taibenu’ dan mreka berpindah dari tunbestua/niki-niki mereka mengangkat nubatonis menjadi raja di tempat itu dan menjaga kerajaan itu. dan sesampainya di kupang lalu berpindah ke amarasi oekabiti/oebaki dan mendirikan kerajaan timor terakir di hutan larangan amarasi sampai sekarang ini tempatnya bernama kopan taimetan. dan sebelum mereka berpindah ke amarasi di abad ke 12 dan 13 mereka mengangkat taibenu menjadi raja di tempat itu agar dapat menjaganya peninggalan kerajaan timor.
    kaisar kerajaan timor dan 2 orang raja yang pertama kali di west timor :
    kaesar kerajaan timor namanya KOPAN TAIMETAN’ dia mempunyai 2 orang raja yang bernama Usif Natun (amanatun) ke 2 Usif Nuban (amanuban). dan Usif natun adalan raja bagian barat pulau timor dan raja amanuban bagian timur pulau timor, dan raja amanatun ini adalah raja yang terkenal paling jahat dan ilmunya sangat tinggi dan perhiasannya terbuat dari emas, dan kalau raja amanuban ini raja yang suka merangkul (baeik) dan 1 kaisar dan 2 raja ini lah yang sebenarnya.
    Masa penjajahan belanda……..
    kerajaan timor yang pertama kali menentang kerajaan belanda keturunan kaisar timor yang bernama Kaisar Nepkeo/amarasi dia lah panglima perang ke 3 dari kerajaan timor, maka dari itu belanda membentuk kerajaan2 kecil di pulau timor agar menghilangkan keturunan kaisar timor sehingga pengikut kaisar timor di bantai belanda habis-habisan di penjara imigran kupang sekarang ini (jembatan selam) sehingga yang melindungi kaisar timor ini dari belanda dengan memutarbalikan fakta dari seorang tamukung amarasi yang bernama ELISA NUBATONIS/TAINNESU’ sehingga belanda tak lagi mencari kaisar timor dengan sebutan KETURUNAN KEO’kalau di jaman belanda sebut keo di bantai ! ternyata masih tertinggal 1 orang yang ber nama RUBEN KEO/RAISTANIS/NEPARASI. jadi di tahun 1719 kaisar TIMOTIUS KEO/TANIS/TAINNEPA keturunan ke 4 dari kaesar timor menyerahkan tongkat kerajaannya ke raja amarasi ke 2 KORO.
    Sisilah keturunan KAISAR KOPAN TAIMETAN1. KAISAR KOPAN TAIMETAN 2. KAISAR KEO 3. KAISAR NEPKEO/AMARASI (makanya amarasi jadi namanya) 4. KAISAR TIMOTIUS KEO/TANIS/TAINNEPA 5. RUBEN KEO/RAISTANIS/NEPARASI 6. SIMON PETRUS KEO
    Daerah kekuasaan kerajaan timor sampai madagaskar

    • saksonoarie says:

      terima kasih pemaparannya bung plato 2011, tapi kalo boleh saya ingin tahu sumber referensi pemaparan anda.

      salam Indonesia..

      • perbatasan says:

        semua itu adalah kisah turun temurun pa Saksono…bahkan raja-raja besar Jawa pun masih mengandalkan cerita turun temurun untuk menceriterakan kisah mereka…anda tidak perlu repot untuk mencari tahu semua itu…sebab kisahnya akan sama sampai dunia ini berakhir…

  12. Meri Nenometan says:

    tidak ada kerajaan Boti di Pulau Timor. Yang ada adalah Desa Boti yang mana penduduknya masih ANIMISE . Supaya jangan ada pemutarbalikan sejarah . trims

    • saksonoarie says:

      terima kasih atas koreksi anda. namun di sini saya tidak ingin memutarbalikkan fakta sejarah, menurut buku “Soe, Potret sejarah masa lampau dan kini” terbitan Dinas Informasi dan Komunikasi Kab Timor Tengah Selatan, pada masa lampau terdapat beberapa kerajaan-kerajaan besar dan kecil yang berkuasa di Pulau Timor seperti Kerajaan Ambenu, Amfoan, Amarasi, dan Kerajaan Amanuban dengan Rajanya yng terkenal Bill Nope serta beberapa kerajaan2 kecil yang menjadi bawahan atau pengikut dari kerajaan2 besar tersebut. Boti dengan rajanya dari dinasti Benu merupakan bagian dari sejarah kerajaan2 di Pulau Timor yang masih tersisa hingga kini meskipun di masa sekarang Boti secara administratif dan politik merupakan sebuah desa bagian dari NKRI, namun dari sisi kultural dan tradisi mereka masih dapat disebut sebagai sebuah kerajaan sebagai bagian masa lalu yang tetap bertahan dengan budaya; sistem masyarakat, tradisi, seni yg terus dipertahankan hingga kini. dengan tulisan saya diatas saya hanya ingin mengenalkan sebagian dari sejarah yang ada di pulau Timor yang belum dikenal oleh sebagian besar masy Indonesia. semoga saja budaya dan tradisi Boti masih bisa bertahan dan lestari di masa mendatang.

      Salam Indonesia > arie..

  13. aklahat says:

    Suku Boti merupakan satu-satunya suku dalam kerajaan Amanuban di pedalaman Timor, di mana kepala sukunya menolak untuk dikristenkan oleh Zending Protestan maupun Misionaris Katolik pada jaman kolonial Belanda. Karena kesantunannya, kelompok suku itu mendapat privelese untuk menjalankan tata adat sendiri hingga kemudian tercatat sebagai salah satu kerajaan kecil di Timor Tengah Selatan. mereka tetap berpegang pada kepercayaan asli orang Dawan yang dinamakan halaika dan dengan demikian menolak bentuk kehidupan modern. Orang amanuban sekarang yang telah memeluk kristen tetap mengenal halaika dalam bentuk inkulturasi kristiani. “Halaika” dan “kristen Amanuban” mungkin bisa disejajarkan dengan “kristen” dan “pagan rome”.

  14. yan la fidanzata boymau says:

    syalom bung Arie: beta orang asli dari Sei sebuah Desa di kec.Kolbano.
    tapi slama beta masih di Sei,beta cuman dengar cerita orang tentang suku Botti.
    makasih atas infonya tentang suasana di Timor terlebih Amanuban.
    sehingga Botti dikenal masyarakat luas di Indonesia.

    Usi nokan ko ma nokan kau.

    Yan Boymau

    di Balikpapan

  15. penerbit salemba,referensi buku pendidikan…

    […]Suku Boti di Pulau Timor « arie saksono[…]…

  16. anitia says:

    Good. ini pengetahuan yang tidak bisa kita dapatkan di tempat lain. sekaligus ini adalah kekayaan budaya Indonesia, dan NTT pada khusunya.
    salam.

  17. eben says:

    Hallo bung Arie,,,, saya Kornelis Benu, asli dari kampung boti. saya sangat bangga dengan bung Arie yang telah memperkenalkan kampung halaman saya secara publik. Terimakasih atas karya bung Arie.

  18. eben says:

    ijin shar-E halaman ini ya bung… trims

  19. meks djolom says:

    bung ary kayaknya lebih tahu banyak tentang timor. Kita pernah bertemu waktu anda tang ke perbatasan tempat saya bertugas dan meliput berita di sana. Saya ingin sekali jika ada waktu anda datang lagi ke timor dan membantu kami untuk mempublikasikan tradisi kami yang sudah ratusan tahun dijalani yaitu di Noemuti (TTU).

  20. makasih, nanti kita komunikasi lebih lanjut di blog ” batin ” “Blog anak Tuhan Yesus Nepa” siapa dia silahkan buka kuncinya theonatumnea.worpres.com bisa kita shariing pengalaman hidup dan karya Tuhan.. Past tulisan ini menarik untuk dibaca semua anak timor yg merantau dibelahan Indonesia ini …makasih sekali lagi gbu ain

  21. Beta kenal sama vivin dan Desy, semoga perkenalan kita ini berjanjut, makasih karena menulis ttg NTT khususnya suku Boty, kita boleh belajar dari tulisannya, walau beta anak Timor tapi belum sampai di Boty salam buat keluarga juga buat vivin gbu amin

  22. Tarri Patola says:

    great bung arie
    beta juga org kupang
    tepatnya dari pulau lontar,Rote.
    so informasi menyangkut suku boti sangat brmanfaat tuk beta.
    kpan2 angkat dong soal rote,dan tempat lain di NTT.Pulau Timor penuh dgn keunikan yg tersembunyi yg blm diketahui byk org.
    so Good luck utk bung arie semoga tulisan2 bung dpt mmperkaya pengetahuan semua n membuka diri NTT bgi dunia luar.Tuhan Yesus memberkati

  23. Ozias Nakluy says:

    Shalom,,,,
    makasih ya atas infonya….. saya orang oele,u salah satu desa di kec. kolbano….
    kampung saya dekat dengan kampung boti tp untk info tentang keadaan boti tdk trllu jelas bagi saya,,,, maka dengan info yang ada sangat menolong saya untuk mengetahui lebih jlas tentang suku boti,,,,, berhubung tugas paper dari kampus adalah penelitian tentang budaya dari daerah masing-masing maka dengan adanya tulisan saudara saya sangat tertolong,,,,,
    salam,,,,,, Ozhey Nakluy di Bogor-jawa barat

  24. aku tempt lahirku di niki-niki . ibuku, orang rote tempt kake ku ,di, oebufu tempt akudi besar smpskrng ,bpku cina polen .tpi aku g,begitu afal niki -niki tpi aku tetetap ingat . skrng g,di kalimantan timur .samarinda .

  25. anangfajarsidik says:

    bung, saya numpang tanya ! apakah Suku Boti memiliki larangan ketika ada perkawinan sedarah/saudara kandung (incest) ?
    jika ada, apa hukumannya yang diberikan bagi si pelanggar? terimakasih jika bersedia menjawab

  26. jinro cucu PDT HERMANUS TKESNAY says:

    KERAJAAN ANAS (NASI) AMANATUN UTARA…. BANYAK KISAH NYATA YG BELUM DIBUKUKAN!!! ITU BARU BETUL…. BUKTI SEJARAHNYA KUAT…..!!! KALAU KERAJAAN TIMOR…. BARU KEMARIN……KITA LIHAT SAJA NANTI,,, KALAU SAYA SUDAH BUKUKAN YANG SEBENARNYA….SALAM {JINRO HERMANTO TKESNAY}

  27. Abraham manu says:

    Shalom bung Arie..
    Mkasi telah mempublikasikan suku boti di tanah kelahiran beta,,
    semoga bermanfaat..

Leave a reply to saksonoarie Cancel reply